Apr 11, 2015

Pulau Cemeti, Warisan Budaya dengan Pesona Tersembunyi: A Must Visit Heritage Site

Hai-haii, kali ini saya mau coba share tentang sebuah situs cagar budaya yang ada di Jawa Tengah. Eh, kenapa nih kenapa? Tumben-tumben saya nulis tentang tujuan wisata. Ya ga, ya ga? #kedip2

Well, ada tiga alasan utama (sok profesional) kenapa saya tertarik untuk menulis tentang tujuan wisata khususnya di Jawa Tengah. Pertama, (dan ini sangat jarang yang mengetahuinya) ibu saya terkasih adalah perempuan luar biasa yang berasal dari Jawa Tengah. Wow, dan kenyataan ini sayangnya tidak bisa saya manfaatkan untuk merasakan “surga” nya Jawa Tengah. Apa pasal? Karena
kedua orang tua saya memutuskan untuk tinggal di Padang pasca pernikahan (hmm..). Kedua, dari dulu saya bermimpi dapat meng-explore Jawa Tengah dan keindahannya. Dan yang ketiga, kesempatan event #VisitJawaTengah ini tentunya tidak boleh di sia-siakan. Dan fix ini ceritaku, mana ceritamu? :D
Peninggalan Sejarah Pulau Cemeti
Pulau Cemeti merupakan sebuah situs cagar budaya yang terletak di pesanggrahan Tamansari. Bagian dari Kraton Ngayogyakarta (0,5 KM sebelah selatan Keraton Yogyakarta) yang konon katanya dibangun sejak Sultan Hamengku Buwana I dan dilanjutkan oleh Sultan Hamengku Buwana II. Tempat wisata ini terdiri dari Pulau Cemeti, Sumur Gumuling dan sebuah terowongan bawah tanah. Nah, buat sobat yang demen wisata sekaligus mencari manfaat. Pulau Cemeti tentunya merupakan pilihan cerdas. Sobat bisa berwisata menikmati indahnya pesona tersembunyi dari bangunan-bangunan tua ini, sekaligus menyusuri jejak sejarah yang ditinggalkannya.
Kaya di Maze Runner/Insurgent yaa ^^

Sekilas saat mendengar nama tempat ini, kebanyakan akan berfikir bahwa “Pulau Cemeti” merupakan sejenis pulau yang bernama cemeti. Dan mulai ngerasa ga tertarik untuk mengunjunginya, seperti yang terjadi dengan seorang teman beberapa waktu yang lalu. Eits, tunggu dulu. Bangunan ini lebih menarik dari sekedar pulau. Apalagi setelah tau kalau tempat ini dinamai Pulau Cemeti karna dulunya tempat ini dikelilingi danau dan untuk pergi kesana Sultan harus menaiki perahu. Aaah, syahdu sekali yaa membayangkannya xixixii..


Suatu hari seorang teman mengajak berwisata. “Kita jalan-jalan yuk, refreshing. Sekalian meng-explore keindahan nusantara” katanya. Saya yang sudah sangat lama (dan memang sangat jarang) berwisata tentunya menyambut dengan tangan terbuka (eaa..). “Jogja yuk, banyak keindahan alam Jawa Tengah disana” ujar saya. “Ah, bosan sama wisata kuliner Jogja” sahutnya. “Eits, jangan salah. Jogja adalah salah satu daerah di Jawa Tengah yang memiliki berbagai tujuan wisata. Ga Cuma kuliner, tapi juga berbagai cagar budaya. Salah satunya Pulau Cemeti” jelas saya panjang lebar.

Meski belum tau pasti tentang tempat ini, kami tetap berangkat demi memenuhi rasa penasaran dan keingintahuan kami tentang “Pulau” ini. Ternyata “Pulau” yang kami bayangkan tidak terhampar di depan mata digantikan dengan daya tarik luar biasa dari peninggalan budaya yang tampak seperti bangunan terabaikan dan sebagiannya telah runtuh. Hmm, jadi dimana menariknya? Sobat semua tidak akan bertanya seperti itu setelah melihat beberapa jepretan berikut ini. You know what? Sekarang saya malah berfikir ini ga kalah keren sama peninggalan sejarah di Eropa, termasuk bangunan-bangunan dalam film “Insurgent”, “Maze Runner”, “The Hunger Games” misalnya. Trust me. We have our own beauty, Central Java has it all ^^
Larangan Menaiki Bangunan

Satu hal yang amat disayangkan, pasca gempa tahun 2006 dan keruntuhan beberapa bagian bangunan menyebabkan akses ke bagian atas bangunan yang konon katanya dari atas bangunan akan tampak keindahan Jogja dilarang. Kebayang kan gimana syahdunya menyaksikan keindahan Jogja ditemani angin sepoi-sepoi dan jika beruntung bertepatan dengan terbit atau terbenamnya matahari. Ulalaa..

Yang perlu sobat ingat saat mengunjungi tempat wisata ini, jangan coba-coba menaikinya yaah. Meski telah dilarang dan terdapat papan pengumuman beberapa pengunjung tetap mencoba menaikinya. Naah, ayo coba menjadi pengunjung yang disiplin. Tidak melanggar larangan berarti menyelamatkan warisan budaya ini.
Keindahan Sumur Gumuling

Keindahan lain berasal dari “Sumur Gumuling” yang dahulu kala di fungsikan sebagai masjid. Masjid ini dulunya memiliki arsitektur dan bentuk yang unik terlihat dari sisa-sisa peradaban yang sangat luar biasa. Dan yang ga kalah unik, tempo doeloe untuk mengakses tempat ini harus melewati terowongan air. wah waah, luar biasa sekali kemampuan arsitekturnya karna dibawah sini tidak tampak lembab dan gelap seperti penjara bawah tanah, bahkan tertata apik dan unik. lima jempol deh (*pinjam punya temen sebelah satu :D).

Jika telah sampai ditempat ini, sobat semua akan rugi jika tidak melanjutkan eksplorasi dengan melihat terowongan yang konon katanya menghubungkan “Tamansari”, tempat menghibur para tamu kerajaan, dengan “Keraton”. Sobat semua akan merasa dibawa menelusuri jejak-jejak keindahan dan kejayaan masa keraton dulu kala. Feel like a princess, ahahahaa.
Pinjam dari situs sebelah

Sayangnya ga sempat jepret-jepret cantik di lorong ini di malam hari, jadilah pinjam dari situs sebelah T.T

Nah itu tadi keindahan Jogjakarta yang memiliki daya tarik tersendiri. Another hidden heritage of Jogja. Jogja ga cuma punya wisata kuliner yah guys. Semoga yang sedikit ini bisa menambah referensi tujuan wisata sobat semua yaah. Ga bisa diceritain lebih banyak lagi (biar pada penasaran Huahaa *ketawa puas). Pokoknya saksiin sendiri deh ga bakal nyesel. Love and save our heritage ^^

Lomba Blog Visit Jawa Tengah: Klik for More Info

1 comment:

  1. rasanya, waktu kecil saya pernah ke sana. Tapi, lupa-lupa inget, sih. Jadi, pengen ke Jogja :)

    ReplyDelete