Nov 23, 2014

Analisa Pengaruh Indikator Makro terhadap Pasar Obligasi: Unemployment effect, US treasury Bonds, Indonesian CDS Level



1.      Unemployment Effect

Gaji dan upah merupakan sumber utama pendapatan rumah tangga. Semakin banyak pendapatan yang dihasilkan, semakin besar konsumsi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Ketika semakin besar konsumsi atas suatu barang dan komoditas, maka terciptalah lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran. Ketika roda perekonomian bergerak dan mencapai puncaknya, maka dibutuhkan pembiayaan yang salah satunya dapat diperoleh melalui obligasi. Efek dari pertumbuhan ekonomi ini meningkatkan penerbitan obligasi negara, sehingga harga obligasi menurun, suku bunga meningkat dan permintaan atas obligasipun juga meningkat.
Jika kondisi sebaliknya berlaku, hanya sedikit tenaga kerja yang terserap, pengeluaran rumah tangga menurun, maka perekonomian lesu. Roda perekonomian melambat, penerbitan obligasi menurun, sehingga meningkatkan harga obligasi dan permintaan atas obligasi negara menurun.

2.      US Treasury Bonds

Ketika tingkat suku bunga US Treasury Bonds naik maka akan lebih menarik investor sehingga membuat permintaan Obligasi Indonesia di pasar valuta asing menurun. Sebaliknya ketika tingkat suku bunga US Treasury Bonds menurun maka akan membuat investor beralih ke pasar obligasi di luar Amerika, salah satunya akan menambah permintaan Obligasi Indonesia yang di terbitkan di luar negeri.

3.      Indonesia Credit Default Swap (CDS) Level

Ketika Credit Default Swap menurun maka membuktikan bahwa semakin kecil resiko berinvestasi dan sebaliknya semakin tinggi angka CDS semakin tinggi pula resikonya. Hubungan CDS dengan obligasi adalah berbanding terbalik. Ketika CDS suatu negara tinggi maka akan menurunkan permintaan obligasi dikarenakan resikonya yang tinggi, sebaliknya semakin rendah CDS suatu negara maka akan meningkatkan permintaan obligasinya dikarenakan resikonya yang rendah.

No comments:

Post a Comment