Nov 23, 2014

Analisis Pengaruh Indikator Makro terhadap Pasar Obligasi: Central Bank Rate and Foreign Reserves



1.      Central Bank Rate

Ketika Rate Bank Sentral naik , maka akan menaikkan deposito perbankan yang merupakan saingan dari instrumen Obligasi dan saham. Sehingga orang akan memilih deposito yang memberikan imbalan lebih tinggi. Akibatnya instrumen saham dan obligasi dijual sehingga menyebabkan harga saham dan obligasi turun. Begitu sebaliknya, apabila Rate Bank Sentral turun sehingga imbalan deposito turun maka investor akan mencari alternatif yang memberikan hasil investasi lebih tinggi daripada deposito yaitu saham dan obligasi.
Akibatnya terjadi permintaan yang besar pada saham dan obligasi yang menyebabkan harga saham dan obligasi naik. Apabila obligasi ingin menarik kembali para investor ketika Rate Bank Sentral naik maka imbalan obligasi  harus lebih tinggi dari imbalan deposito yang tercermin dari Rate Bank Sentral.

2.        Foreign Reserves

Ketika Foreign Reserves menguat,  maka kemampuan membayar hutang negara akan semakin tinggi, sehingga jika kemampuan membayar hutang semakin tinggi, akan menarik minat investor untuk berinvestasi di negara tersebut.
Jika cadangan devisa rendah, maka investor lebih memilih membeli obligasi jangka pendek daripada jangka panjang. Karena devisa negara yang rendah mengandung resiko tingkat inflasi yang tinggi, oleh karena itu investor tidak mengambil obligasi jangka panjang untuk mengambil resiko inflasi.
Akibat adanya resiko inflasi tersebut, normalnya permintaan investor terhadap yields meningkat. Kenaikan yields ini di karenakan faktor jaga-jaga terhadap resiko currency dan inflasi. Begitupula sebaliknya.

No comments:

Post a Comment