Dec 8, 2014

Indonesia termasuk dalam kategori "serius" dalam Global Hunger Index

sementara pemerintah sibuk untuk memperbaiki angka-angka indikator makro, kita seakan luput memperhatikan bahwa pertumbuhan maupun pembangunan yang dibangga-banggakan terus mengalami peningkatan ternyata tidak sejalan dengan cita-cita luhur bangsa yang tertuang dalam pembukaan UUD, salah satunya untuk memajukan kesejahteraan bangsa.

Meski data-data optimis yang dirilis oleh BPS menunjukkan bahwa tingkat pengangguran dan kemiskinan setiap tahunnya terus mengalami penurunan begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat, sangat miris bahwa justru rasio gini meningkat yang menunjukkan bahwa ketimpangan pendapatan di negara tercinta ini terus meningkat. dengan kata lain, sistem perekonomian yang berlangsung dinegeri ini menyebabkan yang miskin bertambah miskin dan yang kaya bertambah kaya.


Permasalahan tersebut bisa jadi dikarenakan oleh multiple factor dan bukan hanya one single reason sehingga penyelesaiannya pun akan lebih sulit. masalah yang sangat mungkin adalah ketidakseimbangan dalam sistem yang menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan, pertumbuhan ekonomi yang tidak ditopang oleh pertumbuhan yang sama disektor riil sehingga penciptaan lapangan kerja tidak tumbuh signifikan sesuai pertumbuhan ekonomi. selain itu, tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang didominasi oleh sektor industri dan jasa sangat berbeda dengan kondisi tenaga kerja Indonesia sendiri yang lebih banyak didominasi oleh unskilled labor menjadi permasalahan sendiri.

Berdasarkan data Global Hunger Index 2009, yang mengukur indeks kelaparan dinegara-negara anggota IDB, Indonesia termasuk kedalam kategori serius bersama-sama dengan negara-negara kawasan teluk. data ini diperparah oleh data yang dirilis BPS bahwa (masih) sangat banyak penduduk Indonesia yang berada disepanjang garis kemiskinan. hal ini yang menyebabkan bahaya "hidden hunger" yang dapat kapan saja menyerang ketika terjadi ketidakstabilan / shock dalam perekonomian.

melihat data dan fakta yang terjadi di masyarakat, tentunya PR pemerintah untuk mencapai cita-cita bangsa masih sangat jauh dari kata selesai. dan sudah sepantasnya kita sebagai warga negara turut serta dalam membangun bangsa demi terciptanya cita-cita kesejahteraan bangsa. satu hal yang sangat penting untuk diperbaiki adalah kualitas sumber daya manusia dengan meningkatkan keterampilan dan memaksimalkan potensi.

Perbaikan kualitas sumber daya manusia ini menjadi penting terlebih dengan akan segera dibukanya MEA pada tahun 2015 dimana tidak hanya adanya arus bebas perdagangan tapi juga transfer kapital, barang dan jasa serta tenaga kerja itu sendiri. setelah dibukanya MEA pada tahun 2015 nanti, hanya nilai jual dan kualitas bersainglah yang akan membedakan satu negara dengan negara yang lain khususnya satu pelaku usaha dengan pelaku usaha lainnya.

mari persiapkan diri untuk kompetensi yang sebenarnya. pastikan bangsa kita untuk menjadi pemain dan bukan sebagai target pasar negara lain.

No comments:

Post a Comment