Nov 23, 2014

Analisa Pengaruh Indikator Makro terhadap Pasar Obligasi: World indices, Deposit Rate Effects dan Exchange rates



1.        World Indices

Untuk Negara maju, indeks harga saham bergerak berlawanan arah dengan harga obligasi pemerintah. Dalam kondisi resesi, indeks harga saham melemah sehingga harga obligasi menguat yang berarti imbal hasil (yield) dari obligasi mengalami penuunan.
Namun, di emerging market indeks harga saham dan harga obligasi pemerintah berkorelasi positif, khususnya bagi investor global yang melihat kedua instrumen tersebut merupakan kelas aset yang sama beresikonya.
Untuk melihat perbandingan antara indeks harga saham dengan harga obligasi pemerintah, dapat digunakan sample data harga market update tanggal 11 Juli 2014, dengan kondisi sebagai berikut:
ü  Ketika IHSG tercatat mengalami koreksi sebesar Rp65, yield SBSN domestic sebagian mengalami kenaikan antara 0.01% - 0.02%, sebagian mengalami penurunan antara 0.01% - 0.02% dan sisasnya constant, untuk data harian.
ü  Sementara untuk International Government Bond (SUN Global), ketika IHSG menguat (naik Rp27), yield SUN Global mengalami penurunan antara 0.01% - 0.12% untuk hampir seluruh serinya yang berarti SUN Global juga mengalami penguatan, berdasarkan data mingguan.

2.        Deposit Rates Effect

Kecenderungan penurunan suku bunga deposito (1M,3M,1Y) sebesar 0,06% dibanding kemarin pada saat inflasi dan BI rate naik, kemungkinan dikarenakan banyaknya permintaan akan deposito. Dengan adanya penurunan suku bunga deposito ini, dapat mempengaruhi signifikan positif terhadap peningkatan obligasi, akibat kenaikan permintaan obligasi. Untuk mudharabah investment tidak ada pengaruh kenaikan atau penurunan  (cenderung datar) pada imbalan yang diberikan.
Dibanding tahun lalu, hari ini suku bunga deposito mengalami penurunan walaupun tidak signifikan nilai penurunannya namun dapat mempengaruhi kenaikan harga obligasi pada pasar. Sehingga dapat meningkatkan permintaan akan obligasi di pasar.

     3.      Exchange Rate

Dampak yang ditimbulkan oleh pergerakan kurs valuta asing terhadap obligasi adalah sebagai berikut:
Apabila Kurs IDR menguat terhadap kurs valuta asing (USD, EUR dsb) maka penerbit obligasi diuntungkan, karena jumlah yang harus dibayar oleh penerbit  pada saat obligasi jatuh tempo menjadi lebih sedikit (misal: menerbitkan obligasi asing pada saat kurs IDR terhadap USD adalah Rp. 11.000 namun pada saat obligasi jatuh tempo IDR terhadap USD naik menjadi Rp. 10.000) dan sebaliknya ketika Kurs IDR melemah terhadap kurs valuta asing (USD, EUR dsb) maka penerbit obligasi dirugikan, karena jumlah yang harus dibayar oleh penerbit  pada saat obligasi jatuh tempo menjadi lebih banyak (misal: menerbitkan obligasi asing pada saat kurs IDR terhadap USD adalah Rp. 10.000 namun pada saat obligasi jatuh tempo IDR terhadap USD naik menjadi Rp. 11.000) dan sebaliknya.

No comments:

Post a Comment