
Penyakit jantung mengacu pada suatu kondisi yang menyebabkan jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Kondisi tersebut antara lain: a) Otot jantung yang lemah; b) Terdapat celah antara serambi kanan dan serambi kiri yang menyebabkan darah kotor dan darah bersih bercampur.
Serangan jantung, atau infark miokardial (dalam bahasa inggris: Myocardial infarction, acute myocardial infarction, MI, AMI) adalah terhentinya aliran darah, meskipun hanya sesaat, yang menuju ke jantung, dan mengakibatkan sebagian sel jantung menjadi mati.
Penyakit Jantung dan Bahayanya
Sebagaimana telah banyak diketahui bahwa penyakit jantung termasuk ke dalam kategori penyakit mematikan, bersama-sama dengan stroke dan penyakit periferal arterial. Organisasi kesehatan dunia (WHO), menyebutkan bahwa penyakit jantung merupakan penyakit pembunuh nomor 1, yang telah merenggut jutaan nyawa di berbagai belahan dunia setiap tahunnya. Berdasarkan data yang dilansir oleh organisasi ini, pada tahun 2008 saja terdapat 7,25 juta orang didunia meninggal akibat penyakit jantung atau sebesar 12,8% dari total keseluruhan kematian didunia disebabkan oleh penyakit jantung. Di Indonesia sendiri, penyakit jantung merupakan penyebab kematian tertinggi, menyusul stroke, di urutan ke-3.
Kenali Penyebab dan Gejala Penyakit Jantung
Lalu apa sebenarnya penyebab dari penyakit mematikan ini? Tidak lain dan tidak bukan, penyebab utama dari penyakit ini adalah kebiasaan buruk dan tidak sehat yang terjadi karena perubahan pola dan gaya hidup. Berikut beberapa penyebab utama penyakit jantung yang harus kita kenali hingga dapat melakukan tindakan prefentif sebagai wujud kewaspadaan:
Tekanan Darah Tinggi
Penyakit jantung sangat erat kaitannya dengan tekanan darah tinggi dalam tubuh. Dengan mengontrol tekanan darah dalam tubuh kita bisa melakukan upaya pencegahan penyakit jantung. Jika telah memiliki hipertensi maka dianjurkan untuk melakukan kontrol kesehatan jantung minimal tiga kali dalam setahun.
Kadar Kolesterol Tinggi
Penyebab utama selanjutnya adalah kadar kolesterol, yang di kebanyakan kasus akan berujung pada serangan jantung. Hal ini dikarenakan kolesterol yang tinggi dapat memancing munculnya plak pada pembuluh darah sehingga mengganggu kinerja distribusi darah normal ke seluruh tubuh dan menyebabkan gagal jantung.
Usia dan Jenis Kelamin
Resiko penyakit jantung akan semakin tinggi seiring dengan bertambahnya usia, terlebih setelah mencapai usia 65 tahun. Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan penyakit jantung juga diderita oleh berbagai usia. Selain itu, dibanding wanita, pria lebih beresiko mengidap penyakit jantung.
Penyakit Kronis dan Keturunan
Penyakit jantung kebanyakan dipicu oleh berbagai penyakit kronis yang diderita pasien. Faktor keturunan juga dianggap dapat menjadi potensi penyebab utama penyakit jantung. Meski begitu, tidak serta merta keturunan pengidap penyakit jantung juga memiliki kelainan jantung.
Gaya Hidup
Gaya hidup yang tidak sehat seperti alkohol, merokok, tidur tidak teratur dan berbagai kebiasan buruk lainnya dapat meningkatkan resiko seseorang mengidap penyakit jantung.
Setelah mengetahui penyebab penyakit jantung, perlu juga untuk mengenali gejala-gejala yang terjadi pada para penderita penyakit jantung. Pengenalan gejala ini hendaknya dilakukan agar dapat segera ditangani sedini mungkin. Berikut beberapa gejala yang biasa terjadi pada penderita:
1. Sakit pada bagian kepala
Sakit pada bagian kepala saat terkena sinar matahari bisa jadi adalah gejala penyakit jantung. Pengaruh ini menyebabkan denyut jantung akan melambat atau lebih cepat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Eurology, menyatakan bahwa sakit kepala pada penderita penyakit jantung bisa saja diakibatkan oleh terjadinya penyimpanan sirkulasi darah.
2. Nyeri dada
Nyeri pada bagian dada merupakan salah satu gejala awal penyakit jantung. Meski begitu, tidak semua nyeri dada merupakan gelaja penyakit jantung. Untuk memastikan dan sebagai tindakan kehati-hatian, disarankan untuk segera memeriksakan diri pada dokter.
3. Sakit pada bagian tubuh
Arteri yang tersumbat akan menimbulkan rasa sakit pada bagian tubuh tertentu seperti tangan bagian kiri atau kanan bagi perempuan dan bagian tubuh sebelah kiri selain tangan seperti bahu, punggung siku dan leher yang sewaktu-waktu datang dan pergi bagi laki-laki.
4. Merasa mudah lelah
Sebagaimana pada gejala penyakit anemia, salah satu gejala penyakit jantung adalah mudah lelah meski baru saja bangun tidur dan tidak melakukan aktivitas berat.
5. Sesak napas
Sesak napas bisa disebabkan oleh pembuluh darah yang menghambat aliran darah dan menyebabkan denyut jantung tidak teratur, penebalan pada otot jantung serta kelainan katup jantung.
6. Merasa mual
Gejala lain yaitu rasa mual yang menyebabkan kehilangan nafsu makan. Pada awalnya hanya terjadi pembengkakan pada bagian perut namun kemudian penderita juga mengalami mual.
7. Rasa cemas yang berlebihan
Penderita serangan jantung biasanya mengalami trauma sehingga menimbulkan rasa tegang, ketakutan dan juga kecemasan. Rasa cemas ini hendaknya dihindari karena dapat memicu kembali serangan jantung.
8. Pembengkakan
Pada penderita jantung, cairan akan menumpuk di dalam tubuh sehingga menyebabkan pembengkakan pada bagian tubuh tertentu seperti perut dan pergelangan kaki.
9. Keluar keringat
Seseorang hendaknya waspada jika dia terus berkeringat meski tida sedang melakukan olahraga atau aktivitas apapun. Hal ini bisa saja karena terdapat masalah pada jantung.
Jika seseorang mengalami beberapa atau seluruh gejala tersebut, jangan lantas menyimpulkan bahwa orang tersebut mengidap penyakit jantung. Langkah paling bijaksana yang harus dilakukan adalah segera mengkonsultasikannya kepada dokter agar dapat segera dilakukan diagnosa lebih lanjut.
Waspadai Sejak Dini
Mayoritas masyarakat menganggap bahwa penyakit jantung hanya akan menyerang orang-orang tertentu seperti orang tua, obesitas dan keturunan. Pandangan ini adalah pandangan yang salah dimana sebenarnya setiap orang berresiko mengidap penyakit jantung termasuk wanita, anak-anak atau orang muda, tidak ada garis keturunan berpenyakit jantung, dan bahkan seseorang yang pada awalnya memiliki jantung yang sehat.
Sebuah slogan tua yang sangat bijak menyatakan bahwa “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Meski telah tua, slogan ini sama sekali tidak usang. Dalam arti bahwa slogan tersebut sangat tepat, dimana tindakan bijak yang seharusnya dilakukan oleh setiap orang adalah mencegah dengan cara mengontrol dan menjaga pola hidup sehat. Hal ini dikarenakan upaya pencegahan akan lebih mudah dan berguna. Meski penyakit jantung dapat diobati, alangkah lebih baiknya jika kita tidak pernah mengalami penyakit tersebut yang sudah pasti mengganggu tidak hanya dari segi kesehatan, kesempatan maupun finansial.
Beberapa upaya pencegahan penyakit jantung sejak dini yang dapat mulai anda lakukan dari sekarang sebagaimana yang dijelaskan oleh dr. Djoko Maryono DSPD, DSPJ, Fase adalah sebagai berikut:
1. Hindari/ berhenti merokok sedini mungkin
Nikotin, karbon monoksida dan zat-zat radikal bebas lain yang terkandung dalam rokok berpotensi menimbulkan kerusakan dinding pembuluh darah. Resiko serangan jantung akan meningkat 50% dengan mengisap 4 batang rokok per hari.
2. Berolahraga secara teratur
Aktivitas fisik atau olahraga rutin akan mempercepat denyut jantung sehingga aliran darah kaya oksigen akan meningkat.
3. Membiasakan pola makan sehat
Hindari konsumsi makanan yang dapat merusak otot jantung seperti junk food dan soft drink. Sebaliknya, tingkatkan asupan makanan tinggi serat, omega 3 dll. Serta kurangi makanan yang asin dan terlalu manis.
4. Menghindari stress berlebihan
Stress dapat meningkatkan kadar hormon epinefrin yang merangsang tekanan darah dan denyut jantung. Karenanya, berusahalah untuk meminimalisir stress dan tekanan berlebihan.
Penanggulangan
Tidak ada penanggulangan yang lebih baik untuk mencagah penyakit jantung disamping gaya hidup sehat (seperti bangun lebih pagi, tidak tidur terlalu malam, menghindari merokok dan alkohol), pola makan yang sehat (dengan memperbanyak asupan serat, sayur, serta mengurangi makanan berlemak dan berkolesterol tinggi), serta olah raga teratur. Terdapat beberapa zat yang dipercaya dapat mempengaruhi penyakit jantung, antara lain:
Zat allicin dalam bawang putih, menurut beberapa peneliti dapat membantu menjaga kesehatan jantung.
Studi membuktikan bahwa mengurangi rokok tidak mengurangi resiko penyakit jantung. Karenanya, seseorang harus benar-benar berhenti merokok.
Dalam Journal of the American College of Cardiology mengungkapkan konsumsi suplemen Vitamin C dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Penelitian lain menunjukkan, mengurangi konsumsi garam dapat mengurangi resiko penyakit jantung. Pada percobaan diet rendah garam menunjukkan risiko penyakit jantung hingga 25% dan risiko serangan jantung hingga 20%.
Konsumsi makanan-makanan yang dapat menjaga kesehatan jantung seperti Salmon, Tomat, Minyak Zaitun, Gandum, Almond, dan Apel, habatussauda dan obat herbal lainnya.

Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai metode pengobatan alamiah yang dipercaya sangat efisien telah ditemukan dan dikembangkan. Salah satu metode pengobatan yang ramai dibicarakan khalayak untuk terapi jantung adalah terapi ozon yang juga banyak diterapkan pada klinik terapi jantung.
Terapi Ozon adalah teknologi memasukkan Ozon dan oksigen ke dalam tubuh tanpa dihirup. Ozon sebagai terapi atau Ozon medis, berasal dari oksigen murni, berbentuk gas dan berbau menyengat. Sel-sel yang sehat dalam tubuh manusia memerlukan dan menyukai oksigen.
Dengan terapi Ozon ini, sel darah merah akan meningkat. Ini akan menyebabkan kekebalan tubuh meningkat dan terjadi penurunan kekentalan darah. Dengan kata lain, darah menjadi lebih encer dan lancar peredarannya. Tentu saja ini bagus untuk terapi jantung bagi pasien penyakit jantung.
Yuk, kenali penyakit jantung, sadari bahayanya dan waspadai sejak dini. Mari budayakan upaya preventif yang dapat dilakukan dengan mudah oleh siapapun dibanding upaya pengobatan yang pastinya akan sulit dilakukan. Sayangi jantungmu..!
(Berbagai sumber)
"Tulisan ini diikut sertakan dalam Giveaway Terapi Ozon yang disponsori oleh 'Stanmed Center' Klinik Kesehatan dan Kecantikan"
No comments:
Post a Comment